Berandamanado.com, Manado – Keamanan Kota Manado awal tahun 2025 kembali diuji. Beberapa kasus sajam dan panah wayer mulai mencuat dan menuai korban.
Sebut saja korban terakhir menimpa dua warga Manado saat melewati jalan garuda tepatnya depan lorong wakeke pada tanggal 27 Januari malam. Korban mengalami tancapan panah wayer dibagian kaki dan bagian pantat.
Pada akhir tahun 2024 korban panah wayer dibilangan jalan wonasa juga menimpa seorang pemuda asal Teling hingga membuat korban harus di operasi dibagian kepala.
salah satu korban panah wayer
Catatan kronis kejahatan menggunakan panah wayer ini seakan akan menjadi momok misteri bagi warga kota Manado.
Warganet akhirnya angkat bicara dan berharap Pemerintah Kota bersama Pihak Kepolisian dapat serius menangani fenomena ini.
” Torang so darurat panah wayer, pihak kepolisian harus seriusi persoalan ini karena membuat masyarakat tidak aman kemana-mana, Pak Kapolres mohon kondusifkan kota Manado ini ,” kata Angki Tani warga Mahakeret Barat.
Sementara itu Psikologi ternama Sulawesi Utara Lengkana Nasman mengatakan gejala peningkatan kriminalitas yang disebabkan oleh kenakalan remaja harus diwaspadai.
” Peran orang tua, pendidik dan para tokoh agama harus lebih bersinergi untuk menangkal kenakalan remaja guna menekan tingkat kejahatan dikota Manado, ” tutur Lengkana
Persoalan ekonomi juga menjadi sorotan Psikolog Lengkana, menurutnya kesulitan ekonomi sebuah keluarga dapat mendorong seorang anak remaja melakukan berbagai kriminalitas karena tidak mendapat perhatian dan kecukupan ekonomi dalam keluarga bahkan yang putus sekolah rentan terhadap pergaulan yang keliru. (*)